Selasa, 05 Februari 2019

Anorexia Nervosa


Orang yang menderita gangguan perilaku makan mungkin tidak menyadari bahwa ia menderita gangguan tersebut. Bahkan, mungkin mereka menolak dikatakan menderita gangguan perilaku makan. Salah satu jenis gangguan perilaku makan adalah anoreksia nervosa. Anoreksia nervosa adalah gangguan perilaku makan yang ditandai dengan ketakutan berlebih terhadap berat badan sehingga mereka cenderung untuk membatasi asupan makannya dengan cara melakukan diet yang sangat ketat. Mereka cenderung membiarkan dirinya kelaparan karena terlalu takut dengan kenaikan berat badan jika ia makan.
Orang yang menderita anoreksia mempunyai berat badan yang sangat rendah, biasanya kurang dari 85% dari berat badan ideal mereka. Beberapa tanda-tanda lain dari anoreksia adalah:
  1. Amenore (hilangnya periode menstruasi)
  2. Hiperaktif dan cenderung melakukan olahraga yang berlebihan
  3. Rambut rontok (dan kemungkinan tumbuhnya rambut tubuh alias lanugo)
  4. Denyut nadi rendah
  5. Sensitif terhadap dingin
  6. Gugup pada saat makan
  7. Memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil
  8. Mengisolasi diri dari keluarga dan teman-teman
  9. Perfeksionis, cenderung untuk menjadi sangat kritis terhadap diri sendiri
  10. Mungkin memiliki episode makan berlebihan dan pembersihan diri dari makanan (purging), seperti melalui muntah yang dipaksakan

Sumber : Hellosehat.com

BULIMIA

BULIMIA merupakan Gangguan perilaku makan lainnya yaitu bulimia nervosa. Bulimia berbeda dengan anoreksia, jika anoreksia suka dengan bentuk tubuh yang terlalu kurus, bulimia justru suka dengan bentuk tubuhnya yang normal, atau bahkan ada yang mempunyai sedikit kelebihan berat badan.
Bulimia merupakan gangguan perilaku makan yang ditandai dengan episode berulang dari makan berlebihan atau biasa disebut dengan binge eating dan kemudian diikuti dengan pembersihan diri dari makanan yang dimakannya. Pembersihan diri ini bisa dilakukan dengan cara purging, seperti memuntahkan makanan dengan paksa dan menggunakan obat pencahar atau diuretik, cara lainnya yaitu dengan melakukan puasa dan olahraga berlebih. Beberapa tanda-tanda dari bulimia adalah : 
  1. Takut tidak mampu untuk berhenti makan
  2. Sering muntah
  3. Menstruasi tidak teratur
  4. Kelenjar dalam mulut bengkak
  5. Berat badan naik-turun dengan cepat yang disebabkan oleh periode makan berlebihan dan kemudian puasa
  6. Perilaku makan berlebihan (binge eating) dan kemudian membuang makanan yang sudah dimakannya secara teratur
  7. Bengkak di wajah (di bawah pipi), pecah pembuluh darah di mata, erosi enamel dan kerusakan gigi, kerusakan esofagus, dan pendarahan internal
  8. Perfeksionis, cenderung untuk menjadi sangat kritis terhadap diri sendiri
  9. Upaya berulang untuk mengurangi berat badan dengan langkah-langkah yang berlebih

Sumber : Hellosehat.com

Cara Menjaga kesehatan Mental


Istilah kesehatan mental diambil dari konsep mental hygiene, kata mental berasal dari bahasa Yunani yang berarti kejiwaan. Kata mental memilki persamaan makna dengan kata Psyhe yang berasal dari bahasa latin yang berarti Psikis atau Jiwa, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa mental hygiene berarti mental yang sehat atau kesehatan mental. Kesehatan mentaladalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial). Kesehatan mental seseorang sangat erat kaitannya dengan tuntutan-tuntutan masyarakat tempat ia hidup, masalah-masalah hidup yang dialami, peran sosial dan pencapaian-pencapaian sosialnya.
Seseorang dikatakan memiliki mental yang sehat, bila ia terhindar dari gejala penyakit jiwa dan memanfatkan potensi yang dimilikinya untuk menyelaraskan fungsi jiwa dalam dirinya. Golongan yang kurang sehat mentalnya. Golongan yang kurang sehat adalah orang yang merasa terganggu ketentraman hatinya. Adanya abnormalitas mental ini biasanya disebabkan karena ketidakmampuan individu dalam menghadapi kenyataan hidup, sehingga muncul konflik mental pada dirinya . Gejala-gejala umum yang kurang sehat mentalnya, yakni dapat dilihat dalam beberapa segi, antara lain :

  1. Perasaan, Orang yang kurang sehat mentalnya akan selalu merasa gelisah karena kurang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya. 
  2. Pikiran, Orang yang kurang sehat mentalnya akan mempengaruhi pikirannya, sehingga ia merasa kurang mampu melanjutkan sesutu yang telah direncanakan sebelumnya, seperti tidak dapat berkonsentrasi dalam melakukan sesuatu pekerjan, pemalas, pelupa, apatis dan sebgainya
  3. Rasa cemas, Perasaan tidak menentu, panik, takut tanpa mengetahui ada yang ditakutkan dan tidak dapat menghilangkan perasan gelisah dan mencemaskan itu. Terlalu banyak hal-hal yang banyak menyebabkan gelisah yang tidak pada tempatnya.
  4. Iri hati, Seringkali orang mrrasa iri hati atas kebahagiaan orang lain. Perasan ini bukan karena kebusukan hatinya seprti biasa di sangka orang, akan tetapi karena ia sendiri tidak merasakan bahagia dalam hidupnya.
  5. Rasa sedih, Rasa sedih yang tidak beralasan, atau terlalu banyak hal-hal yang menyedihkannya sehingga air mukannya selalu membanyangkan kesedihan, kendatipun ia seorang yang mampu, berpangkat, dihargai orang dan sebagainya. Sesungguhnya perasaan sedih ini banyak sekali terjadi. Kesedihan-kesedihan itu, tidak disebabkan oleh sesuatu hal atau persoalan secara langsung, akan tetapi oleh kesehatan mental yang terganggu.
  6. Rasa rendah diri, Rasa rendah diri dan tidak percaya diri banyak sekali terjadi pada remaja. Hal ini disebabkan oleh banyaknya problem yang mereka hadapi dan tidak mendapat penyelesaian dan pengertian dari orang tua. Disamping itu mungkin pula akibat pengaruh pendidikan dan perlakuan yang diterimanya waktu masih kecil. Rasa rendah diri ini menyebabkan orang lekas tersinggung. Karena itu ia mungkin akan menjauhi pergaulan dengan orang banyak, menyendiri, tidak berani mengemukakan pendapat (karena takut salah), tidak berani bertindak atau mengambil suatu inisiatif (takut tidak diterima orang). Lama-kelamaan akan hilang kepercayaan pada dirinya, dan selanjutnya ia juga kurnag percaya kepada orang. 
  7. Pemarah, Sesungguhnya orang dalam suasana tertentu kadang-kadang perlu marah, akan tetapi kalau ia sering-sering marah yang tidak pada tempatnya atau tidak seimbang dengan sebab yang menimbulkan marah itu, maka yang demikian ada hubungannya dengan kesehatan mental. Marah sebenarnya adalah ungkapan dari perasan hati yang tidak enak, biasanya akibat kekecewaan, ketidakpuasan, tidak tercapai yang diinginkannya. 
Cara praktis yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan mental kita :
  1. Menerima dan menghargai diri sendiri, Setiap individu itu berbeda dan unik, namun satu hal yang sama adalah tidak ada individu yang sempurna. Hargai diri kita sendiri. Kenali dan terima kelemahan yang kita miliki, namun fokuslah pada hal-hal yang menjadi kelebihan kita. Bersikaplah lebih realistis terhadap hal-hal yang masih ingin kita ubah dalam diri kita. Jika hal tersebut dapat diubah, cobalah untuk mengubahnya secara perlahan.
  2. Menjaga hubungan baik, Tidak perlu berjuang sendirian saat kita menghadapi suatu masalah. Hubungan keluarga dan teman yang baik dapat membantu mengatasi tekanan dalam hidup karena dapat memberikan masukan serta membuat kita merasa diperhatikan. Tetaplah menjaga hubungan baik dengan selalu bertukar kabar lewat telepon, bertemu, dan saling bercerita.
  3. Aktif dalam berbagai kegiatan, Aktiflah bertemu dengan banyak orang dan tergabung dalam kegiatan baru di lingkungan. Masuklah dalam komunitas, atur pertemuan dengan teman-teman, atau ikuti kursus yang dapat membantu kita untuk merasa lebih baik. Ikut kegiatan yang bertujuan membantu orang lain juga dapat membuat kita merasa dibutuhkan dan menjadi semakin berharga. Hal ini membuat kepercayaan diri semakin meningkat. Aktivitas seperti ini juga membantu kita melihat dunia dari pandangan yang berbeda sehingga membantu melihat masalah dari sudut pandang yang lain.
  4. Bercerita kepada orang lain, Bercerita mengenai perasaan yang dirasakan bukan menandakan bahwa kita lemah, tetapi merupakan bagian dari usaha kita untuk menjaga kesehatan mental. Didengarkan oleh orang lain membuat kita merasa didukung dan tidak sendirian. Mungkin awalnya sulit, namun jika terus dilakukan maka akan terbiasa. Oleh karena itu, carilah orang yang anda bisa ajak berbicara dengan santai dan kemukakan apa yang ada di kepala anda.
  5. Aktif bergerak,Temukan olahraga yang kita sukai dan mulai lakukan. Latihan pada badan dipercaya dapat mengeluarkan senyawa kimiawi di dalam otak yang membuat kita merasa lebih baik. Oleh karena itu, olah raga teratur dapat membuat kita merasa lebih positif, membantu konsentrasi, tidur, serta membuat kita merasa dan terlihat lebih baik. Bergerak tidak harus dengan olahraga, namun dapat dilakukan melalui kegiatan lain seperti berjalan di taman, berkebun, atau melakukan pekerjaan rumah tangga. Lakukan selama minimal 30 menit, 3-5 kali seminggu.
  6. Istirahat, Jika terlalu banyak kegiatan ternyata membuat kita tertekan, maka carilah waktu untuk istirahat dan santai. Dengarkan tubuh kita sendiri. Jika tubuh sangat lelah, berikan waktu untuk tidur. Selain itu lakukan kegiatan seperti mendengarkan musik, membaca, menonton film, atau mencoba kegiatan baru yang menyenangkan. Anda juga juga dapat melakukan pengaturan pernapasan, yoga, atau meditasi. Menggunakan waktu 10 menit untuk istirahat dalam satu hari yang sibuk akan membantu kita mengatasi tekanan dengan lebih baik.
  7. Konsumsi makanan dan minuman sehat, Otak kita membutuhkan nutrisi agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik, seperti organ yang ada di dalam tubuh kita. Melakukan diet yang seimbang dapat membantu kesehatan mental kita karena dapat membantu cara berpikir dan cara kita merasakan sesuatu. Cobalah untuk mengkonsumsi 5 porsi buah-buahan dan sayuran setiap hari serta minum air putih. Minimalisir konsumsi minuman berkafein, berkadar gula tinggi, dan alkohol. Hindari makan, minum alkohol, merokok, dan menggunakan obat-obat terlarang untuk menyelesaikan masalah atau mengatasi perasaan tidak menyenangkan yang kita alami. Hal seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah, justru sebaliknya akan menciptakan masalah baru.

Sumber : doktersehat.com


Minggu, 03 Februari 2019

Mengenal Kepribadian Ganda Atau Gangguan Disosiatif

APA ITU GANGGUAN DISOSIATIF?



Gangguan identitas disosiatif, atau yang dulu lebih dikenal dengan kepribadian ganda atau multiple personality disorder, merupakan suatu kondisi psikologi yang rumit di mana penderitanya memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda-beda, dan secara bergantian mengambil alih kesadaran individu yang mengalaminya.
Beberapa dari kita sering mengalami disosiasi, atau suatu keadaan di mana kita terbawa suasana, day dreaming, saat sedang melamun atau saat sedang bekerja. Gangguan identitas disosiatif adalah bentuk disosiasi yang lebih parah, mengakibatkan seseorang kehilangan kontrol atas pikiran, memori, perasaan, perbuatan, hingga kesadaran atas identitasnya. Identitas yang berbeda ini biasanya juga memiliki dengan nama yang berbeda, temperamen yang berbeda, bahkan self-image yang juga berbeda.
APA PENYEBAB TERJADINYA GANGGUAN DISOSIATIF?
Tidak ada penjelasan pasti mengapa seseorang bisa menderita gangguan identitas disosiatif. Meskipun banyak faktor yang terlibat dalam penyakit ini, tetapi penderita gangguan identitas disosiatif biasanya memiliki latar belakang pengalaman traumatis, terutama pada saat masa kecilnya. Pengalaman traumatis ini bisa berupa penyiksaan berulang kali baik secara emosional, kekerasan fisik, maupun pelecehan seksual. Karena pengalaman ini, seseorang kemudian seolah-olah menciptakan mekanisme pertahanan diri dengan cara menciptakan kepribadian lain di luar kesadarannya agar terlepas dari rasa trauma hebat yang dialaminya.

GEJALA-GEJALA GANGGUAN DISOSIATIF ATAU KEPRIBADIAN GANDA
  1.  Karakteristik utama dari gangguan kepribadian ganda adalah munculnya dua atau lebih kepribadian berbeda-beda yang secara bergiliran mengambil alih atau kendali atas diri penderitanya.Masing-masing dari kepribadian ini memiliki nama, pola pikir, kebiasaan, gaya berbicara, ciri fisik, bahkan gaya tulisan yang berbeda-beda.
  2. Tanda-tanda seperti depresi, kecemasan berlebihan, sering merasa bersalah, hingga agresif dapat muncul. Halusinasi baik audio maupun visual juga mungkin terjadi. Pada saat masa kanak-kanak, penderita gangguan identitas disosiatif juga memiliki kecenderungan untuk memiliki masalah perilaku dan kesulitan memfokuskan diri saat di sekolah.
  3. Perubahan mood (mood swings), Serangan panik, fobia, gangguan makan, gangguan tidur (seperti insomnia dan berjalan saat tidur), sakit kepala berlebihan, serta disfungsi ereksi juga biasanya menyertai gangguan identitas disosiatif
  4. Masalah dalam hal memori juga sering ditemui, terutama ingatan terkait kejadian saat ini maupun masa lampau, orang yang terlibat, tempat, hingga waktu. Masing-masing kepribadian dalam satu orang mungkin memiliki ingatan yang berbeda. Ketika kepribadian pasif sedang mengambil alih, ingatan yang muncul biasanya samar-samar atau bahkan bertentangan dengan kejadian aslinya. Sementara kepribadian yang lebih dominan atau protektif memiliki ingatan yang lebih lengkap atas suatu kejadian. Sehingga tidak jarang penderita tidak mengingat mengapa ia ada di waktu dan tempat tertentu.
Masing-masing kepribadian biasanya muncul karena ada pemicunya. Saat salah satu kepribadian mengambil alih, kepribadian dominan ini mungkin mengabaikan kepribadian yang lain atau bahkan mengalami konflik tersendiri. Transisi dari satu kepribadian ke kepribadian lain biasanya dipicu oleh stres psikososial.

TERAPI UNTUK GANGGUAN DISOSIATIF

Treatment untuk penderita gangguan identitas disosiatif dapat berlangsung hingga bertahun-tahun. Beberapa jenis terapi yang disarankan bagi penderita gangguan identitas disosiatif yaitu: Psikoterapi: pada orang dewasa, psikoterapi dapat berlangsung selama lima hingga tujuh tahun. Tujuan utama dari terapi adalah ‘menyatukan’ beberapa kepribadian yang ada sehingga menjadi satu kepribadian yang utuh. Psikoterapi juga membantu penderita menghadapi trauma yang memicu munculnya kepribadian lain. Tahapan yang dilakukan biasanya mempelajari kepribadian apa saja yang muncul, mengatasi trauma, dan menyatukan beberapa kepribadian yang ada menjadi satu. Terapi keluarga: dilakukan untuk memberi penjelasan lebih kepada keluarga terkait gangguan identitas disosiatif. Menginformasikan keluarga, perubahan apa yang akan terjadi dan mengamati tanda-tanda atau gejala perubahan kepribadian. Pengobatan: meskipun tidak ada obat khusus yang dapat menyembuhkan gangguan identitas disosiatif, tetapi gejala-gejala yang muncul seperti kecemasan berlebih dan depresi dapat diatasi dengan antidepresan
Sumber :
Hellosehat.com

Dissociative Identity Disorder (Multiple Personality Disorder). (2014, November 24). Retrieved from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/conditions/dissociative-identity-disorder-multiple-personality-disorder Accessed on July 14, 2016
Dryden-Edwards, R. (2016, February 12). Dissociative Identity Disorder. Retrieved from MedicineNet: http://www.medicinenet.com/dissociative_identity_disorder/article.htm Accessed on July 14, 2016
Goldberg, J. (2016, May 18). Dissociative Identity Disorder (Multiple Personality Disorder). Retrieved from WebMD: http://www.webmd.com/mental-health/dissociative-identity-disorder-multiple-personality-disorder?page=5 Accessed on July 14, 2016
National Institute of Mental Health. (2016, April). Bipolar Disorder. Retrieved from National Institute of Mental Health: https://www.nimh.nih.gov/health/topics/bipolar-disorder/index.shtml
Pais, S. (n.d.). Dissociative Identity Disorder . Retrieved from American Association for Marriage and Family Therapy: https://www.aamft.org/iMIS15/AAMFT/Content/consumer_updates/Dissociative_identity_disorder.aspx





Sabtu, 02 Februari 2019

Ciri-Ciri Anda mengidap gagguan kepribadian

tidak ada yang lebih menyebalkan dari rasa sedih yang tiba-tiba muncul tanpa adanya penyebab.
Karena meskipun merasa sedih merupakan hal yang wajar dalam kehidupan, namun ternyata hal tersebut dapat menjadi masalah jika perasaan sedih yang dirasakan justru menghambat aktivitas sehari-hari. Namun menurut national institute of mental health, diperkirakan 7% orang dewasa akan merasakan sedih atau blue feeling yang bisa menjadi slaah satu tanda depresi klinis atau adanya gangguan kepribadian.

Apa itu gangguan kepribadian ??

Pada era seperti ini masih ada saja orang yang menganggap gangguan kepribadian sebagai bahan bercandaan atau masih ada saja orang yang dengan mudahnya menandai seseorang dengan gangguan kepribadian tertentu. Padahal, gangguan kepribadian adalah istilah umum untuk suatu jenis penyakit mental di mana cara berpikir, memahami situasi, dan berhubungan dengan orang lain menjadi tidak berfungsi dengan baik. Hal tersebut secara umum berpotensi merusak diri sendiri karena dapat menyebabkan stres dalam hidup atau gangguan untuk beraktivitas rutin di tempat kerja, sekolah, atau situasi sosial lainnya.


Untuk itu, penting untuk mengetahui tanda adanya gangguan psikologis ini agar dapat memahami dan membantu orang lain yang mungkin mengalaminya.


1. Kepercayaan diri yang rendah
Orang dengan gangguan kepribadian biasanya memiliki kepercayaan diri yang rendah. Akibatnya, mereka sering kali mengungkapkan pikiran atau perasaan mereka melalui amarah. Selain itu, orang dengan kepercayaan diri yang rendah juga sangat bergantung pada pujian dan persetujuan orang lain untuk menemukan jati diri mereka.

2. Cemas berlebihan
Rasa cemas tentu dimiliki oleh setiap orang, namun pada orang yang memiliki gangguan kepribadian, rasa cemas sangat melelahkan karena disertai dengan perasaan gugup, tegang, dan panik. Akibatnya, perasaan tersebut membuatnya lebih sensitif terhadap tindakan orang lain.

3. Bersikap paranoid
Setiap orang memiliki sikap paranoidnya masing-masing, namun orang dengan gangguan kepribadian, biasanya cenderung memiliki sikap paranoid yang berlebihan.

4. Suka menyendiri
Lagi-lagi, adalah hal yang normal jika seseorang butuh waktu untuk sendiri. Namun, orang dengan gangguan kepribadian biasanya cenderung menyukai kesendirian. Salah satu tanda tersebut juga dimiliki oleh penderita gangguan kepribadian skizofrenia. Menurut Mayo Clinic, skizofrenia ditandai dengan kurangnya minat dalam hubungan sosial atau pribadi. Seseorang dengan gangguan tersebut mungkin lebih suka menyendiri, dan mereka mungkin bahkan tidak memiliki kemampuan untuk merasakan kesenangan dalam sebagian besar kegiatan. Sederhananya, mereka bersikap dingin dan acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar.

5. Kaku dan perfeksionis
Memiliki teman yang menyukai segala keteraturan adalah hal yang baik. Namun, jika mereka merasa kesal atau marah ketika ada ketidakteraturan atau sesuatu yang rusak, itu bisa menjadi tanda adanya gangguan obsesif-kompulsif, atau lebih dikenal dengan nama OCD (obsesive compulsive disorder). Obsesif-kompulsif adalah gejala gangguan kepribadian yang mencakup perfeksionisme ekstrim, mengakibatkan disfungsi dan kesusahan; keinginan untuk mengontrol orang lain; pengabaian teman dan kegiatan yang menyenangkan karena komitmen untuk bekerja atau proyek; dan tidak fleksibel tentang etika atau nilai-nilai.

6. Cenderung ingin menjadi pusat perhatian
Seseorang yang kerap mencari perhatian dengan drama yang dibuatnya, bisa jadi merupakan tanda seseorang tersebut memiliki gangguan kepribadian. Tanda-tanda lainnya adalah, seseorang memiliki emosional yang berlebihan, bersikap dramatis, atau provokatif hanya untuk mendapatkan perhatian; berbicara secara dramatis dengan pendapat yang kuat; mudah dipengaruhi oleh orang lain; dangkal, cepat berubah emosi; merasa sangat akrab dan dekat dengan teman-teman daripada kenyataannya; dan perhatian yang berlebihan dengan penampilan fisik.

7. Selalu tampak kesal dan kewalahan
Biasanya, setiap orang dengan gangguan kepribadian sering mengalami depresi, paranoid, dan obsesif dari waktu ke waktu. Tentunya, hal tersebut merupakan hal yang menyebalkan karena menyebabkan penderitaan yang luar biasa dan dapat membuat terganggunya hubungan sosial seseorang.


Yang harus Anda ingat adalah, gangguan kepribadian mungkin sulit untuk disembuhkan, tapi hal tersebut tidak berarti bahwa segala upaya yang dilakukan untuk membuat segala hal lebih baik menjadi sia-sia.


Sumber :

Hellosehat.com
http://www.health.com/depression/borderline-personality-disorder-symptoms
https://www.bustle.com/articles/161802-11-signs-someone-might-have-a-personality-disorder
http://www.health.com/health/gallery/0,,20854499,00.html
http://www.everydayhealth.com/emotional-health-pictures/could-it-be-borderline-personality-disorder.aspx#02
https://www.verywell.com/self-esteem-and-borderline-personality-disorder-425367

Beberapa Jenis Gangguan Kejiwaan

Gangguan jiwa merupakan masalah kesehatan yang memengaruhi bagaimana seseorang merasa, berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain secara signifikan. Penyebabnya bisa karena faktor genetik atau bawaan lahir, ada riwayat keluarga yang memiliki gangguan jiwa, stres, pernah mengalami pelecehan atau trauma psikologis, cedera otak berat, menggunakan obat-obatan terlarang, atau memiliki kondisi medis serius. Ibu hamil yang terpapar virus atau bahan kimia beracun juga diduga berperan dalam memicu gangguan jiwa pada janin yang sedang dikandungnya.
Berbagai Gangguan Jiwa yang Sering Kita Temui
Riset Kesehatan Dasar di tahun 2013 menemukan bahwa terdapat sekitar 14,4 juta penderita gangguan jiwa di Indonesia. Dari data daftar tersebut, ada macam-macam gangguan jiwa yang umumnya terjadi, yaitu:
1. Gangguan kecemasan

Orang yang menderita gangguan kecemasan biasanya takut pada benda atau situasi tertentu. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya keringat yang keluar, detak jantung yang cepat, merasa pusing, susah berkonsentrasi atau tidur, dan merasa cemas serta khawatir.
2. Gangguan kepribadian


Seseorang dengan gangguan kepribadian memiliki pola pikir, perasaan, atau perilaku yang sangat berbeda dengan kebanyakan orang lain. Jenis gangguan kepribadian dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu: Tipe eksentrik atau aneh, seperti gangguan kepribadian paranoid, skizoid, skizotipal, dan antisosial. Tipe dramatis atau emosional, seperti gangguan kepribadian narsistik, histrionik, dan ambang (borderline). Tipe cemas dan takut, seperti gangguan kepribadian obsesif kompulsif, menghindar (avoidant), dan dependen.

3. Gangguan psikotik

Gangguan psikotik merupakan gangguan jiwa parah yang menyebabkan munculnya pemikiran dan persepsi yang tidak normal, misalnya penyakit skizofrenia. Ciri-ciri dari gangguan psikotik adalah mendengar, melihat, atau merasakan sesuatu yang tidak ada (halusinasi) serta memercayai hal-hal yang sebenarnya tidak terjadi (delusi)

4. Gangguan suasana hati



Apakah kamu suka merasa sedih yang teramat sangat? Atau justru mengalami perasaan yang bergantian antara sangat sedih dan sangat bahagia? Hal itu termasuk dalam kelainan suasana hati atau kelainan afektif. Jenis gangguan yang paling umum dari kelainan ini antara lain adalah depresi, gangguan bipolar, dan gangguan siklotimik.

5. Gangguan makan



Gangguan makan adalah penyakit serius dan sering kali fatal di mana terdapat gangguan parah pada perilaku makan seseorang. Contoh dari gangguan makan adalah anoreksia nervosa (menganggap diri sendiri kelebihan berat badan padahal tidak), bulimia nervosa (makan dalam jumlah besar kemudian dikeluarkan secara paksa misalnya dengan muntah), dan binge-eatingatau makan berlebihan.

6. Gangguan pengendalian impuls dan kecanduan




Orang dengan gangguan pengendalian impuls tidak dapat menahan dorongan untuk melakukan tindakan yang dapat membahayakan dirinya sendiri atau orang lain, misalnya berjudi kompulsif, kleptomania (mencuri), dan pyromania (menyulut kebakaran). Sedangkan kecanduan biasanya terhadap alkohol dan obat-obatan, namun bisa juga kecanduan pada aktivitas tertentu seperti seks atau belanja.

7. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)




Gangguan kronis yang satu ini ditandai dengan adanya pikiran dan obsesi yang tidak terkendali akan sesuatu, sehingga mendorong seseorang melakukannya secara berulang-ulang. Contohnya, memiliki ketakutan yang tidak masuk akal terhadap kuman hingga terus-menerus mencuci tangan.

8. Gangguan stres pascatrauma (PTSD)



PTSD dapat berkembang setelah seseorang mengalami kejadian traumatis dan/atau mengerikan, seperti pelecehan seksual atau fisik, kematian tak terduga dari orang yang dicintai, atau bencana alam. Pikiran atau kenangan yang tidak menyenangkan tersebut tidak bisa hilang dan biasanya penderita PTSD cenderung mati rasa secara emosional.


Macam-macam gangguan jiwa bisa memburuk jika tidak ditangani. Penderita gangguan mental berpotensi menyakiti dirinya sendiri atau orang lain jika masalah kesehatannya ini tidak ditangani. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal kemungkinan menderita gangguan jiwa, segeralah mencari bantuan pada dokter spesialis kejiwaan atau psikiater. Mereka dapat memeriksa tanda-tanda gangguan jiwa dan membantu pengobatan jika diperlukan

Sumber :
Alodokter.com
Australian Govermennt Departement of Health and Ageing. What is mental ilness?
Ikatan Dokter Indonesia, IDIOnline (2016). Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: Penyebab munculnya Gangguan Kesehatan Jiwa
US National Libarary of Medicine, NIH. MedlinePlus (2017). Mental Disorders
NHS Choices UK (2016). Generalised anxiety disorder in adults
Goldberg,J. WebMD (2016). Types of Mental Illness
NHS Choices UK (2017). Personality Disorders
Psyvhology Today. Personality Disorders
Mind (2016). Persnality Disorders
US National Library of Medicine, NIH MedlinePlus (2017). Psychotic Disorders
National Institute of Mental Health, NIH (2016). Eating Disorders
National Institute of Mental Health, NIH (2016). Obsesive-Compulsive Disorders
Psychology Today. Addiction
Cirino, E., & Legg,T.J. Healthline. (2016). Mental Health Basic

Cara Mengatasi Kecemasan Berlebihan


Depresi dan kecemasan adalah hal yang berbeda. Cemas itu sendiri adalah suatu bentuk emosi yang ditandai dengan perasaan tidak menyenangkan akibat kekacauan batin. Sementara depresi adalah kondisi kronis di mana seseorang terus-menerus merasa sedih ataupun putus asa. Namun biasanya, orang yang sedang depresi akan mengalami rasa cemas berlebihan seperti perasaan gelisah, mudah marah, sulit tidur, dan susah fokus.
Perasaan cemas maupun depresi sama-sama sangat menguras energi, bahkan bisa membuat Anda kehilangan semangat untuk menjalani hidup. Memang tidak mudah untuk menghilangkan rasa cemas, apalagi depresi. Tapi Anda tetap harus memutar otak untuk mencari cara mengatasinya agar perasaan negatif tersebut tidak semakin menjadi-jadi sehingga mengganggu aktivitas atau bahkan kesehatan Anda.
Berikut cara untuk mengatasi kecemasan yang berlebih :

1. Kembali ke lingkungan Anda
Biasanya, ketika seseorang mengalami cemas berlebihan, mereka akan cenderung menarik diri dari lingkungan. Padahal, salah satu cara untuk mengatasi depresi adalah dengan adanya dukungan sosial dari orang terdekat. Ketika Anda sedang mengalami kecemasan atau depresi, cobalah untuk mengungkapkan apa yang Anda rasakan dan tetaplah menjalin hubungan dengan lingkungan sekitar. Meski tidak mudah, namun mengisolasi diri dari lingkungan juga bukanlah jalan keluar dari kekalutan yang sedang Anda alami.

2. Melakukan apa yang anda sukai
Salah satu cara terbaik untuk menghilangkan cemas dan kecenderungan depresi adalah dengan melakukan apa yang Anda sukai, seperti menonton film,  jalan-jalan, pergi ke pantai, bernyanyi, dll. Dan meski Anda tidak selamanya bisa memaksa diri untuk melakukan hal yang Anda sukai, namun tetap selalu berusaha untuk mendorong diri sendiri agar selalu aktif berkegiatan -setidaknya bukan yang Anda benci.

3. Lakukan hal baru
Selain melakukan hal yang Anda senangi, Anda juga perlu untuk melakukan hal baru untuk menghilangkan rasa cemas berlebihan. Ketika Anda menantang diri sendiri dengan melakukan hal baru, tanpa Anda sadari tubuh Anda akan memproduksi hormon dopamin yang berhubungan dengan rasa senang dan bahagia.

4. Paparan sinar matahari pagi
Tanpa Anda sadari, kurangnya terkena sinar matahari dapat memperburuk rasa cemas berlebihan dan depresi Anda. Cobalah sesekali keluar dari kamar Anda agar Anda dapat terkena sinar matahari, setidaknya 15 menit sehari. Sinar matahari diketahui dapat meningkatkan kadar hormon bahagia serotonin sehingga memperbaiki mood Anda.

5. Olahraga yang rajin
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat menghilangkan gejala depresi. Aktifitas fisik seperti berolahraga ternyata dapat meningkatkan produksi endorfin yang memiliki efek mengurangi rasa sakit dan memicu perasaan senang, tenang, atau bahagia. Dan tentunya, Anda tidak perlu berolahraga berlebihan untuk mendapatkan manfaatnya, cukup olahraga ringan namun dilakukan secara rutin seperti jalan kaki 10 menit, dll. 

6. Makan makanan yang sehat
Tanpa Anda sadari, makanan yang Anda konsumsi dapat berdampak pada perasaan Anda. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Anda akan merasa kesal ataupun lelah saat Anda telat makan. Dan untuk mengatasi rasa cemas atau depresi, Anda dapat meminimalkan konsumsi gula dan karbohidrat olahan namun Anda dianjurkan untuk meningkatkan asupan vitamin B karena kekurangan vitamin B (seperti asam folat dan B12) dapat memicu depresi. Beberapa makanan yang dapat mengatasi depresi adalah makanan yang kaya akan omega-3 seperti salmon, tuna, dll.

7. Tidur yang cukup
Sulit tidur dapat menjadi salah satu gejala depresi. Untuk mengatasi perasaan cemas atau depresi, cobalah untuk mengubah pola tidur Anda. Mulailah untuk tidur cukup setidaknya 7 jam per hari, dan singkirkanlah hal-hal yang dapat menganggu kualitas tidur Anda.

8. Berpikir positif
Satu hal yang bisa membuat rasa cemas dan depresi Anda semakin memburuk adalah pikiran negatif  tentang diri sendiri atau lingkungan sekitar Anda. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengatasi rasa cemas dan depresi adalah dengan berpikir positif.
Jika Anda telah melakukan beberapa tips menghilangkan rasa cemas di atas namun perasaan negatif tersebut tidak kunjungmembaik, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan bantuan medis yang tepat demi kesembuhan Anda.

Sumber : Hellosehat.com

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI


1. Pengertian Sistem 
Menurut Gaol (2008) sistem adalah hubungan satu unit dengan unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut Jogiyanto (2005) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Kemudian menurut Poerwadarminta (2003) sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang berupa alat dan lain sebagainya, yang bekerja sama untuk melaksanakan tujuan tertentu.
Berdasarkan pengertian beberapa tokoh tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang menyatu secara kompleks dan rapi untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan tertentu.

2. Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto (2005) informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya, yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang berguna untuk para pengambil keputusan.
Menurut Alamsyah (2005) informasi adalah data yang telah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan.
Selain itu, menurut Bodnar & Hopwood (2000) informasi merupakan data yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan dasar dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat dan benar.
Begitu pula menurut Sutabri (2012) informasi adalah data yang diolah dan diinterpretasikan untuk mengambil sebuah keputusan.
Berdasarkan pengertian menurut tokoh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang diolah dengan cara tertentu lalu diinterpretasikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan

3. Pengertian Psikologi
Menurut Muhibbinsyah (2001) psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Clifford T. Morgan (dalam Sarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.
Sedangkan Gardner Murphy (dalam Sarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku terbuka dan tertutup manusia baik secara individu maupun kelompok

Sistem Informasi Psikologi
Berdasarkan pengertian istilah-istilah diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat kombinasi dari manusia dan teknologi yang dimaksudkan mengolah data mengenai perilaku manusia sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu

Sumber :
Alamsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2000). Sistem informasi akutansi, terjemahan Amir Abadi Jusuf, Rudi M. Tambunan. Jakarta : Salemba Empat
Gaol, J.L. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta : PT Gramedia
Jogiyanto. (2005). Analisis dan desain sistem informasi.Yogyakarta : Penerbit Andi
Muhibbinsyah. (2001). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Poerwadarminta, W.J.S. (2003). Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Sarwono, S. W. (2009). Pengantar psikologi umum. Jakarta : Rajawali Pers
Sutabri, T. (2012). Analisis sistem informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi